Kamis, 26 Desember 2013

MAKALAH GEOGRAFI EKONOMI : TOPOGRAFI DANAU


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga. Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. Sebuah danau periglasial adalah danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, "ice cap" atau gletser, es ini menutupi aliran air keluar danau. Istilah danau juga digunakan untuk menggambarkan fenomena seperti Danau Eyre, di mana danau ini kering di banyak waktu dan hanya terisi pada saat musim hujan.
Banyak danau adalah buatan dan sengaja dibangun untuk penyediaan tenaga listrik-hidro, rekreasi (berenang, selancar angin, dll), persediaan air, dll. Finlandia dikenal sebagai "Tanah Seribu Danau" dan Minnesota dikenal sebagai "Tanah Sepuluh Ribu Danau". Great Lakes di Amerika Utara juga memiliki asal dari zaman es. Sekitar 60% danau dunia terletak di Kanada; ini dikarenakan sistem pengaliran kacau yang mendominasi negara ini. Di bulan ada wilayah gelap berbasal, mirip mare bulan tetapi lebih kecil, yang disebut lacus (dari bahasa Latin yang berarti "danau"). Mereka diperkirakan oleh para astronom sebagai danau.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu danau?
2.      Bagaimana struktur sebuah danau?
3.      Apa saja jenis dari danau?
4.      Apa jenis perekonomian yang terdapat di daerah sekitar danau?
5.      Apa faktor yang menyebabkan sebuah danau itu rusak?
6.      Bagaimana upaya penanggulangannya?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan danau
2.      Untuk mendeskripsikan struktur dari sebuah danau
3.      Untuk memaparkan apa saja jenis jenis dari danau yang ada
4.      Untuk menjelaskan jenis perekonomian yang dapat atau telah berkembang disuatu daerah sekitaran danau
5.      Untuk memaparkan apa sebenarnya faktor dari kerusakan sebuah danau
6.      Dan bagaimana upaya penanggulangan dari kerusakan tersebut


BAB II
ISI
A.    Definisi Danau
Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga.
Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas.
Danau adalah badan air yang dikellilingi daratan dan dkelompokkan sebagai salah satu jenis lahan basah. Danau digolongkan kedalam lahan basah alami bersama hutan mangrove, rawa gambut, rawa air tawar, padang lamun, dan terumbu karang. Perairan danau cenderung diam, karena itu dinamakan juga dengan perairan lentik. P.S. Welch (1952) menyatakan bahwa agar dapat dianggap danau, suatu badan air harus memiliki tepian yang tak bervegetasi.

B.     Jenis Jenis Danau
1.      Berdasarkan proses terbentuknya, danau dibedakan menjadi tujuh macam, yaitu sebagai berikut.:
a.        Danau Tektonik yaitu danau yang terjadi akibat adanya proses tektonik yang mengakibatkan dislokasi lapisan batuan, seperti lipatan, dan patahan. Pada bagian muka Bumi yang mengalami pemerosotan diisi oleh air. Contoh danau tektonik yang terdapat di Indonesia antara lain Danau Poso, Towuti, Singkarak, Tempe, dan Takengon.
b.       Danau Vulkanik yaitu jenis danau yang terletak pada bekas lubang kepundan (kawah) sebuah gunungapi, seperti Danau Kelimutu, Kerinci, Rinjani, Telaga Warna, dan Danau Batur.
c.       Danau Tekto-vulkanik merupakan jenis danau yang terbentuk dari gabungan proses tektonik dan vulkanik, misalnya Danau Toba.
d.      Danau Karst (Dolina) yaitu danau yang biasa dijumpai di wilayah berbatu gamping sebagai akibat pelarutan batu kapur yang membentuk cekungan-cekungan yang terisi air. Contoh danau di daerah Gunung Kidul , Yogyakarta.
e.       Danau Glasial yaitu jenis danau yang terbentuk akibat erosi oleh gletser. Jenis danau glasial banyak dijumpai di wilayah sekitar kawasan iklim kutub. Contoh danau glasial antara lain Danau Ontario, Danau Superior, Danau Mc. Kanzie, Danau Michigan, dan Danau St. Laurence di sekitar Amerika Serikat dan Kanada.
f.       Cirques yaitu danau yang airnya berasal dari pencairan es.Cirques banyak dijumpai di wilayah pegunungan tinggi yang sebagian tubuhnya tertutup massa es.
g.      Danau Buatan atau sering disebut Bendungan (Waduk) adalah danau yang secara sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air pertanian, perikanan darat, air minum, dan lain sebagainya. Contoh : Waduk Jatiluhur di Jawa Barat.
2.      Berdasarkan kekayaan unsur haranya (nutrien), danau digolongkan sebagai berikut :
a.     Danau oligotrofik : danau yang memiliki konsentrasi kehidupan tumbuhannya rendah. Air danau biasanya jernih.
b.    Danau mesotrofik : danau yang airnya cukup jernih dan kandungan nutriennya sedang.
c.    Danau eutrofik : danau yang kaya akan nutrien sehingga tumbuhan tumbuh dengan baik dan kemungkinan terjadi ledakan populasi alga (alga bloom).
d.   Danau hipertrofik adalah danau yang telah mengalami pengayaan nutrien dalam tingkat yang sangat hebat. Air danau ini kurang jernih dan seringkali terjadi alga bloom.

C.    Ciri-Ciri Danau
a.        terbentuk secara alami
b.       airnya dalam
c.        terdapat tumbuhan air
d.       terdapat gelombang
e.        sumber air dari hujan/sungai
f.        ada sirkulasi air
g.       ukurannya luas

D.    Struktur Danau
Ada 4 macam struktur utama danau, antara lain :
a.        Struktur Fisik
Unsur-unsur danau yang melibatkan pergerakan air dan distribusi panas seringkali dgunakan untuk mendeskripsikan kondisi-kondisi offshore danau. Apabila ditinjau dari struktur cekungan dalam danau, ada dua zona kedalaman yang biasa disebutkan, yaitu zona litoral dan pelagic. Zona litoral membentang dari tepian tepat di atas pengaruh gelombang sampai kedalaman dimana cahaya nyaris tidak cukup bagi pertumbuhan tumbuhan air berakar. Pada danau-danau yang dalam, areal di luar pengaruh tepian atau dasar disebut sebagai zona limnetik. Bagian danau yang jauh dari daerah tepian secara garis besar dibagi menjadi dua berdasarkan tingkat cahaya.
Bagian yang memperoleh cukup cahaya disebut sebagai zona fotik. Zona tersebut membentang dari permuaan danau sampai kedalaman di mana cahaya kira-kira 1 % dari cahaya yang ada di permukaan. Zona afotik membentang di bawah zona litoral dan fotik sampai kedasar danau danau. Zona ini merupakan daerah konsumsi oksigen. Pada daerah-daerah bersuhu sedang, dapat ditemukan tiga zona vertikal danau ketika terjadi stratifikasi termal. Air dibagian atas yang lebih hangat dan bersirkulasi disebut epilimnion. Bagian tengah dimana terjadi laju perubahan suhu paling besar (termoklin) iakah metalimnion dan bagian paling dalam yang dingin dan sedikit sirkulasinya disebut hipolimnion.
b.      Struktur Kimiawi
Distribusi zat-zat kmiawi terutama nutrient dalam air danau merupakan unsure utama kedua struktur danau. Terkadang, nutrient tertumpuk pada daerah hipolimnion atau zona afotik, sementara epilimnion atau zona fotik kehabisan nutrient. Kedalaman dimana terjadi perubahan zat secara cepat disebut kemoklin. Kemoklin merupakan cirri tetap pada beberapa danau, tapi, stratifikasi biasanya lebih ditentukan oleh distribusi suhu dan kerapatan. Stratifikasi vertikal unsur-unsur kimiawi biasanya kecil pada ona litoral yang tercampur baik. Komponen vertical struktur kimiawi danau umumnya bersifat musiman dan bergantung pada keberadaan lapisan air yang terstabilisasi oleh kerapatana. Komponen horizontal dapat berlangsung sepanjang tahun dan dipengaruhi oleh tepian danau.

c.       Struktur Bologis
Unsur utama ketiga struktur danau adalah struktur biologis. Sebagian organisme hidup berpndah-pindah zona danau selaa hidupnya, akan tetapi sebagian besar dapat diklasifikasikan berdasarkan habitatnya yang paling penting. Organisme yang hidup didanau meliputi plankton, fungi, virus, nekton, neuston (hidup di permukaan air), pleuston (mengapung dan terombang ambing oleh air), makrofit akuatik, perifiton, alga yang melekat, bentos, epibentos, infauna dan psammon (hidup di pasir). Selain itu ada pula yang disebut aufwuchs, yaitu keseluruhan komunitas organisme mikroskopik melekat yang terdiri atas alga, bakteri, fungi, protozoa, dan metazoan kecil.
d.      Struktur Watershed
Watershed sama pentingnya dengan unsure-unsur fisik, kimiawi, dan biologis suatu danau. Ukuran, kemiringan, komposisi geologis, dan iklim cekungan drainage suatu danau mempengaruhi identitas dan kuantitas mineral-mineral yang terlarut dalam danau dan sedimen-sedimen yang menumpuk di situ. Perbandingan ukuran area drainage dengan luas permukaan sangatlah penting pada banyak danau karena danau yang area drainage lebih besar biasanya memilliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi.
Iklim umum watershed mempengaruhi tanspor sedimen dan nutrient. Misalnya saja pola hujan suatu daerah mempengaruhi erosi dan kemudahan pergerakan sedimen dari watershed ke danau. Misalnya saja pada nitrogen. Nitrogen dalam bentuk nitrat sangat terlarut mudah ditranspor oleh air jernih maupun berlumpur. Nitrat paling mudah berpindah dari tanah ke air di zona-zona beriklim sedang yang tinggi curah hujannya. Selain itu, iklim juga mempengaruhi ada tidaknya aliran keluar. Danau-danau air tawar tanpa aliran keluar biasanya akan menjadi danau garam melalui evaporasi, dan bahkan bisa mongering sepenuhnya.
Selain sumber-sumber lamiah zat-zat kimiawi dari sedimen atau erosi dan penggelontoran watershed, adapula sumber-sumber dari pertanian, hutan, dan perkotaan. Sumber-sumber tersebut tak hanya morfometri cekungan danau, melainkan jjuga memodifikasi lingkungan kimiawi danau. Danau yang terletak di dataran tinggi dan rendah berbeda dalam beberapa hal. Umumnya, danau di dataran rendah lebih tenang, tidak begitu berbatu-batu atau lebih banyak mengandung endapan, dasarnya tidak begitu curam, dan biasanya lebih banyak mengandung tumbuhan.

E.     Manfaat Danau
Manfaat danau diantaranya :
a.        Sumber energy pembangkit tenaga listrik
b.       Sebagai sarana transportasi dan rekreasi
c.       Sebagai tempat penyaluran Hobby (memancing)
d.      Tempat budidaya ikan, udang dan kepiting
e.        Sumber air minum bagi makhluk hidup
f.       Sumber air bagi pengairan sawah
g.      Sebagai tempat olahraga, dan
h.      Sebagai tenpat riset dan penelitian
Danau memiliki fungsi ekonomi yang sagat penting. Salah satu fungsi tersebut ialah perikanan , baik budidaya maupun perikanan tangkap. Selain itu, danau juga memiliki fungsi jika ditinjau dari sisi tata air (antara lain mencegah kekeringan dan banjir) dan dalam kaitannya dengan penyediaan air bersih, baik untuk minum, irigasi, maupun industri. Dengan demikian, danau memiliki fungsi sebagai penyangga kehidupan. Jika ditinjau dari segi ekosistem, danau merupakan tempat hidup berbagai organisme, termasuk bersifat endemik, mulai dari ikan hingga burung air. Tidak hanya penting bagi plasma nutfah dan konservasi alam, danau juga dapat dijadikan sebagai tempat wisata. Pemanfaatan danau sebagai objek wisata dapat memicu ekonomi masyarakat sekitar. Akan tetapi, pemanfaatan danau sebaiknya dilaksanakan dengan pengelolaan yang baik dan terkendali. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada danau

F.     Jenis Perekonomian di Daerah Sekitar Danau
a.       Pariwisata
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan unuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Pariwisata sering disebut dengan industry jasa.
Contoh dari pariwisata adalah :
1.      Perhotelan
2.      Jasa travel
3.      Guide perjalanan

b.      Kuliner
Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari hari. Yang dimaksudkan dengan kuliner pada poin ini adalah makanan yang menjadi cirri khas pada daerah tersebut. Karena ketika berpariwisata, para turis akan mencari sesuatu yang beda dari tempat lainnya, termasuk dalam bidang kuliner.
c.       Perikanan
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hayati perairan. Perikanan tersebut adalah pembudidayaan ikan yang dilakukan di danau dan hasilnya dapat meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.
G.    Faktor Kerusakan Danau
Indonesia merupakan negara yang bukan hanya  mempunyai kekayaan alam  yang kaya tapi juga mempunyai pemandangan alam yang indah yang bisa dijadikan objek wisata salah satunya danau.  Banyak sekali danau-danau  yang terdapat di Indonesia, diperkirakan jumlah danau di Indonesia sebanyak 840 danau besar dan 735 danau kecil (situ) maka hati saya sangat miris sekali ketika mengetahui ada 15 danau di Indonesia  yang saat ini dalam kondisi kritis bahkan ada satu danau yaitu danau Wanagon (Papua)  benar-benar sudah hilang setelah membaca artikel VOA tanggal 17 Juni 2012 yang berjudul Aktivis desak Pemerintah lebih serius tangani danau kritis di indonesia.
Setelah ada kerusakan danau yang parah, pemerintah Indonesia baru disibukkan dengan aksi penyelamatan danau,  seperti proses penyelamatan Danau Rawa Pening, yang baru membentuk gerakan penyelamatan pada tahun 2011 yang lalu.  Dan juga untuk menyelematkan ke 15 danau yang rusak tersebut memerlukan biaya yang sangat mahal yaitu bisa sampai triliunan rupiah.
Berdasarkan data Kementrian Negara Lingkungan Hidup ( 2009 ), terdapat sembilan danau yang kondisinya kritis dan memerlukan prioritas penanganan tapi ternyata sekarang danau yang kondisinya kritis itu meningkat menjadi 15 danau yang berarti danau yang kritis bertambah  sebanyak 6 danau.  Sementara kondisi danau-danau yang lain banyak yang sudah tercemar oleh berbagai limbah, mulai dari limbah rumah tangga, enceng gondok, sisa pakan ikan, hingga limbah organik.
Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan danau antara lain:
1.      Kerusakan lingkungan dan erosi lahan yang disebabkan oleh penebangan hutan dan pengolahan lahan yang tidak benar, sehingga menimbulkan erosi dan sedimentasi dan menyebabkan pendangkalan serta penyempitan danau.
2.       Pembuangan limbah penduduk, industri, pertambangan dan pertanian yang menyebabkan pencemaran air danau.
3.      Penangkapan ikan dengan cara yang merusak sumber daya (overfishing).
4.      Pembudidayaan ikan dengan keramba jaring apung yang tidak terkendali sehingga berpotensi pembuangan limbah pakan ikan dan pencemaran air.
5.      Pengambilan air danau sebagai air baku ataupun sebagai tenaga air (PLTA) yang kurang memperhitungkan keseimbangan hidrologi danau sehingga mengubah karakteristik permukaan air danau dan sempadan danau.

Kerusakan danau yang terjadi antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Pendangkalan dan penyempitan danau, yang telah merusak ekosistem danau bertipe paparan banjir.
2.      Pencemaran kualitas air danau yang menggangu pertumbuhan biota akuatik dan pemanfaatan air danau. Bila terjadi bencana arus balik (overturn) bahan pencemaran dari dasar danau terangkat ke permukaan air.
3.      Kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity).
4.      Pertumbuhan gulma air sebagai akibat pencemaran limbah organik dan zat hara (unsur Nitrogen dan Phosphor).
5.      Pertumbuhan alga atau marak alga (algae bloom) yang disebabkan proses penyuburan air danau akibat pencemaran limbah organik dan zat penyubur.
6.      Perubahan fluktuasi muka air danau, yang disebabkan oleh kerusakan DAS dan DTA serta pengambilan air dan tenaga air, sehingga mengganggu keseimbangan ekologis daerah sempadan danau.
Dari faktor-faktor penyebab kerusakan danau di atas, diakibatkan beberapa hal sebagai berikut:
1.      Sebagian besar akibat dari kesalahan manusia yang begitu serakah yang tidak memperdulikan kelestarian lingkungan hidup demi mendapatkan keuntungan atau kekayaan pribadi.
2.      Masyarakat Indonesia yang tinggal di sekitar danau kebanyakan kurang perduli dengan masalah lingkungan hidup karena mereka menganggap itu bukan tanggung jawab mereka tetapi tanggung jawab pemerintah dalam hal memelihara lingkungan hidup karena mereka menganggap itu bukan tanggung jawab mereka tetapi tanggung jawab pemerintah dalam hal memelihara lingkungan hidup.
3.      Eksploitasi sumber daya danau yang berlebihan yang dilakukan masyarakat di sekitar danau sehingga tidak memperhatikan lagi keselamatan danau.
4.      Masyarakat Indonesia yang tinggal di sekitar danau kurang mengetahui dampak kerusakan danau bagi lingkungan hidup dan juga perekonomian atau kesejahateraan mereka sendiri.
5.      Belum optimalnya pemerintah melalui Instansi yang terkait dalam hal pengawasan dan pemeliharaan danau-danau tersebut.
6.      Kurangnya kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi atau daerah dimana danau-danau tersebut berada untuk memelihara, mengawasi danau-danau tersebut.
Pemerintah dan masyarakat Indonesia hendaknya belajar dari kesalahan ini sehingga danau-danau Indonesia yang belum rusak hendaknya tetap dipelihara, diawasi, dijaga kelestariannya dan dilindungi jangan sampai rusak dan hilang danau-danau tersebut seperti ke-15 danau yang sedang diupayakan penyelamatannya ini, karena danau-danau tersebut merupakan kekayaan alam yang sangat mahal bagi negara kita.
H.    Upaya Pelestarian Danau
a.       Jangan membuang sampah dan limbah sembarangan
b.      Jangan jadikan danau sebagai toilet raksasa
c.        Batasi budidaya keramba apung
d.       Batasi kuota penangkapan ikan
e.        Batasi daerah pemancingan
f.        Batasi yang lalu lalang diatas air danau
g.      Jagalah hutan disekitar danau dan tidak ditebang
h.      Gunakan air danau yang tidak berlebihan
i.        Membuat festival budaya dalam upaya pelestarian danau


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Danau adalah badan air yang dikellilingi daratan dan dkelompokkan sebagai salah satu jenis lahan basah. Danau sangat dipengaruhi oleh beberapa struktur didalamnya, antara lain ialah struktur fisika, kimiawi, biologis dan struktur watershed.
Beradasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi Danau Vulkanis, Danau Tektonik, Danau Glasier, Danau Tapal Kuda, dan Danau Karst. Berdasarkan kekayaan nutriennya, danau dapat digolongkan menjadi oligotrofik, mesotrofik, eutrofik dan hipertrofik.
Danau memiliki fungsi ekonomi yang sagat penting. Salah satu fungsi tersebut ialah perikanan, baik budidaya maupun perikanan tangkap. Selain itu, danau juga memiliki fungsi jika ditinjau dari sisi tata air (antara lain mencegah kekeringan dan banjir) dan dalam kaitannya dengan penyediaan air bersih, baik untuk minum, irigasi, maupun industri dan dapat pula dijadikan sebagai objek wisata.






DAFTAR PUSTAKA
Harmanto,Gatot.2011.Geografi Bilingual : untuk SMA/MA kelas X. Bandung:YRAMA WIDYA
Waluya,Bagja.2009.Memahami Geografi 1 SMA/MA: Untuk Kelas X Semester 1 dan . Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Drs.H.Suparmin,M.Pd.2013.Geografi : SMA/MA: Untuk Kelas X semester 2. Surakarta : Suara Media Sejahtera
http://id.wikipedia.org/wiki/Danau
http://isafila.blogspot.com/2013/01/hidrosfer-bagian-b_1.html
http://www.voaindonesia.com/content/aktivis-desak-pemerintah-lebih-serius-tangani-danau-kritis-di-indonesia/1212091.html
http://www.beritasatu.com/nasional/54302-kondisi-danau-danau-di-indonesia-rusak-parah.html
http://menyelamatkandanaulimboto.wordpress.com/pedoman-pengelolaan-ekosistem-danau-2/3-permasalahan/
http://eksposnews.com/view/2/33873/Pemeliharaan-Danau-di-Indonesia-Butuh-Dana-Besar.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120605014942AAfVHat
http://organisasi.org/definisi-pengertian-danau-macam-jenis-fungsi-danau-di-indonesia-belajar-geografi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar